TNI Bukan Diktator: Prabowo dan Warisan Patriotisme Bangsa

Nida Ulfa

Presiden Prabowo Subianto mengatakan kalangan TNI kerap dituduh akan menjadi diktator jika memimpin sebuah negara.
Presiden Prabowo Subianto mengatakan kalangan TNI kerap dituduh akan menjadi diktator jika memimpin sebuah negara.

Jakarta — Dalam acara Halalbihalal Purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) yang digelar di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/5), Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kegelisahannya terkait tudingan yang kerap diarahkan kepada militer, khususnya TNI, bahwa mereka akan menjadi diktator apabila memimpin negara. Pernyataan ini muncul sebagai bentuk klarifikasi sekaligus penegasan atas rekam jejak TNI dalam menjaga demokrasi dan stabilitas nasional.

“Kita TNI selalu dituduh bahwa kita mau jadi diktator. Selalu dituduh,” ujar Prabowo dengan nada tegas di hadapan para purnawirawan dan tokoh senior militer.

Menurut Prabowo, tudingan tersebut tidak sejalan dengan kenyataan sejarah. Ia menegaskan bahwa banyak pemimpin dunia berlatar belakang militer justru memilih untuk mundur dari jabatan politik demi kebaikan bangsa, dan hal ini juga terjadi di Indonesia. Ia mencontohkan reformasi 1998 yang berjalan damai justru tidak lepas dari kontribusi tokoh-tokoh TNI-Polri yang memilih untuk menyingkir demi kemajuan demokrasi.

“Kita mundur dengan rela. Reformasi itu, saudara-saudara yang sukseskan reformasi itu adalah tokoh-tokoh TNI-Polri, ABRI,” jelas Prabowo.

TNI: Institusi Terpercaya

Prabowo juga menyinggung hasil berbagai survei nasional yang secara konsisten menunjukkan bahwa TNI merupakan institusi negara yang paling dipercaya rakyat. Ia menyatakan bahwa tingkat kepercayaan ini bukanlah kebetulan, melainkan buah dari nilai-nilai dan doktrin militer yang ditanamkan sejak dini kepada para prajurit.

Prajurit TNI, kata Prabowo, dilatih untuk memiliki jiwa patriotisme tinggi dan cinta tanah air yang mendalam. Bahkan setelah pensiun, semangat untuk mengabdi kepada bangsa tetap hidup dalam jiwa para purnawirawan.

“Rasa ingin berbakti, rasa ingin selamatkan bangsa dan negara masih kuat,” ucapnya dengan penuh semangat.

Dukungan PPAD terhadap Pemerintahan Prabowo

Plt. Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), Mayjen (Purn) Komaruddin Simanjuntak, menyatakan dukungan penuh kepada pemerintahan Presiden Prabowo. Ia menyampaikan bahwa para purnawirawan dan keluarga besar TNI-Polri percaya dan akan mendukung seluruh program kebijakan yang dijalankan oleh pemerintahan ke depan.

“Amanah dari para sesepuh, para senior bahwa kami purnawirawan dan seluruh keluarga besar TNI Polri menyatakan dukungan penuh terhadap seluruh program kebijakan dan langkah-langkah yang baik bapak presiden janjikan demi masa depan Indonesia,” kata Komaruddin.

Ia juga menegaskan bahwa Prabowo tidak akan berjalan sendiri dalam memimpin. PPAD akan terus berada di sisi pemerintahan untuk menjaga arah kebijakan tetap sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.

Dinamika Internal: Tuntutan dan Aspirasi Purnawirawan

Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh purnawirawan militer seperti Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno. Kehadirannya menjadi sorotan karena sebelumnya ia tergabung dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI yang sempat menyuarakan delapan poin tuntutan kepada Prabowo.

Tuntutan tersebut antara lain menyarankan agar MPR mengganti Wapres Gibran Rakabuming Raka karena dugaan pelanggaran hukum dalam proses pemilihannya. Selain itu, forum tersebut juga menyerukan agar Indonesia kembali mengadopsi naskah asli UUD 1945 dan melakukan evaluasi kabinet, khususnya terhadap menteri yang diduga terlibat korupsi.

Forum ini beranggotakan ratusan purnawirawan TNI dari berbagai matra dan tingkatan, menunjukkan bahwa meskipun telah purna tugas, para mantan prajurit masih aktif mengawal jalannya pemerintahan dan demokrasi.

Beberapa tokoh purnawirawan lainnya yang turut hadir dan aktif dalam forum ini adalah Fachrul Razi, Tyasno Soedarto, Slamet Soebijanto, dan Hanafie Asnan.

Warisan dan Harapan

Pidato dan kehadiran Prabowo di tengah para purnawirawan bukan hanya simbol silaturahmi, tetapi juga penegasan bahwa nilai-nilai kejuangan dan pengabdian yang dibawa oleh militer tetap relevan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Prabowo menekankan bahwa peran TNI tidak akan pernah berubah: menjaga NKRI dengan setia dan rendah hati.

Di tengah tantangan global dan dinamika politik nasional, kepercayaan rakyat terhadap TNI dan kepemimpinan Prabowo menjadi modal penting untuk melangkah ke masa depan. Masa depan di mana stabilitas, keamanan, dan keadilan tetap menjadi fondasi utama Indonesia sebagai bangsa besar.

Baca Juga : Luna Maya: Cinta, Pertunangan, dan Kehidupan di Usia 40

Penulis:

Nida Ulfa

Related Post

Tinggalkan komentar