Trauma Healing : Jadi Kunci Reintegrasi WNI Eks-Konflik Suriah

Nida Ulfa

Acara bedah buku terkait Suriah yang digelar di Universitas Lampung, Kamis (24/4/2025).(DOK. panitia bedah buku)

Pentingnya Trauma Healing bagi WNI Eks-Konflik Suriah: Pemulihan Psikososial sebagai Kunci Reintegrasi

Lampung, 25 April 2025 — Kembalinya sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang pernah terlibat dalam konflik Suriah memunculkan tantangan besar dalam proses reintegrasi mereka ke dalam masyarakat Indonesia. Salah satu langkah penting yang kini mendapat perhatian adalah trauma healing atau pemulihan psikososial, yang diyakini menjadi kunci bagi keberhasilan proses rehabilitasi dan reintegrasi mereka.

Hal ini disoroti dalam acara bedah buku bertajuk “Anak Negeri di Pusaran Konflik Suriah”, yang diselenggarakan di Universitas Lampung pada 25 April 2025. Buku karya Noor Huda Ismail ini mengangkat kisah repatriasi 18 WNI yang kembali ke Indonesia setelah berada di Suriah pada Agustus 2017. Proses pemulihan bagi mereka, yang telah terpapar konflik berkepanjangan, menjadi bahan pembahasan penting dalam acara tersebut.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung, Sunyono, mengungkapkan bahwa reintegrasi WNI eks-konflik Suriah memerlukan lebih dari sekadar pendekatan teknis. Diperlukan pendekatan berbasis empati dan dukungan sosial yang akan membantu mereka untuk memulai kembali kehidupan yang sehat dan produktif di Indonesia.

“Pemulihan bukan hanya soal penanaman wawasan kebangsaan, tetapi juga menyentuh aspek psikososial mereka,” kata Sunyono. Dengan pemulihan yang tepat, mereka dapat memulihkan kepercayaan diri dan mengurangi potensi terjadinya disintegrasi sosial.

Selain bedah buku, acara ini juga dimeriahkan dengan pemutaran film dokumenter “Road to Resilience”, yang mengangkat kisah ketahanan dan perjalanan rehabilitasi individu yang pernah terlibat dalam konflik. Film ini menjadi alat edukasi yang memperkuat pesan pentingnya ketahanan nasional, serta menunjukkan proses panjang dalam membantu individu bangkit dari trauma yang dalam.

Pemulihan psikososial bagi WNI eks-konflik Suriah merupakan langkah awal yang penting dalam memastikan mereka dapat menjalani kehidupan baru yang lebih baik di tanah air. Tanpa dukungan yang memadai, risiko trauma berkepanjangan bisa mempengaruhi kualitas hidup mereka serta hubungan sosial di masyarakat.

Acara ini bukan hanya memberikan wawasan tentang tantangan rehabilitasi WNI eks-konflik, tetapi juga membuka ruang bagi masyarakat untuk lebih memahami pentingnya empati dan perhatian terhadap individu-individu yang pernah terpapar konflik. Dengan pendekatan yang tepat, diharapkan mereka dapat berkontribusi positif dalam pembangunan negara.

Trauma Healing: Kunci Masa Depan yang Lebih Baik

Keterlibatan masyarakat dan berbagai pihak terkait dalam pemulihan WNI eks-konflik Suriah sangat dibutuhkan. Penyuluhan, dukungan emosional, serta fasilitas yang mendukung pemulihan mental dapat mempermudah proses reintegrasi mereka dalam masyarakat. Tanpa pemulihan yang komprehensif, proses reintegrasi bisa menghadapi hambatan yang besar, bahkan berisiko menimbulkan ketegangan sosial yang lebih luas.

Proses rehabilitasi yang melibatkan berbagai pihak seperti pemerintah, akademisi, serta organisasi sosial sangat penting untuk memastikan bahwa para WNI eks-konflik Suriah mendapatkan dukungan maksimal. Sebab, di balik setiap cerita, ada perjalanan panjang untuk kembali ke jalur kehidupan yang sehat dan bermartabat.

Baca Berita Lain : Mengapa Libido Menurun seiring bertambahnya Usia? Simak Penjelasannya Disini

Penulis:

Nida Ulfa

Related Post

Tinggalkan komentar